Minggu, 02 November 2014

UTS TEORI-TEORI ILMU SOSIAL



NAMA            : PLAUDIA YENI
NIM                : 2013210085
PRODI            : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Menurut Ralph Larosa dan Donald C. Reitzes (1993) dalam West-Turner (2008: 96), interaksi simbolik pada intinya menjelaskan tentang kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia bersama dengan orang lain, menciptakan dunia simbolik dan bagaimana cara dunia membentuk perilaku manusia. Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia (Min), mengenai diri (self), dan hubungannya di tengah interaksi sosial, dan bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna ditengah masyarakat (society) dimana individu tersebut menetap. Seperti yang dicatat oleh Douglas (1970) dalam Ardianto (2007: 136), makna itu berasal dari interaksi, dan tidak ada cara lain untuk membentuk makna, selain dengan membangun hubungan dengan individu lain melalui interaksi. Teori interaksi simbolik mengarah pada bagaimana sikap dan tingkah laku seorang pemimpin dalam berkomunikasi, bertindak, berinteraksi yang baik ditengah-tengah masyarakat, Teori-teori ilmu sosial bila dikaitkan dengan kopetensi yang akan saya ambil, saya akan berfokus pada kopetensi perencanaan pembangunan, Alasan saya memilih kopetensi ini karena masyarakat membutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan dan pembangunan ke arah yang lebih baik didalam masyarakat, seorang pemimpin harus profesional dan bijaksana dalam memikirkan dan melakukan/bertindak dalam perencanaan pembangunan, apakah bermanfaat atau tidak bagi masyarakat, dan dimana seorang pemimpin harus lebih mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi, contoh-contoh pembangunan penting didalam masyarakat yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin adalah perencanakan pembangunan SDA, SDM, perubahan sosial, pengembangan dan pembaharuan daerah, dsb. Mempelajari teori-teori ilmu sosial sangat penting bagi saya, karena ilmu ini merupakan jembatan untuk menuju cita-cita dan keberhasilan saya.

               


Minggu, 06 Juli 2014

TUGAS HUMAN AND PUBLIK RELATION

PENTINGNYA HUMAN RELATION DALAM PELAYANAN PUBLIK
Human relation adalah interaksi antar manusia dalam segala aspek kehidupan. Human relation juga bisa disebut dengan hubungan interpersonal, kemampuan dalam melakukan hubungan ini sangat penting demi keberhasilan individu didalam lapangan kehidupan, baik dalam kehidupan personal maupun profesional seperti didalam dunia kerja atau didalam sebuah organisasi. Sedangkan Pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
            Pelayanan publik dizaman sekarang sering kali dianggap kurang memuaskan, terjadinya konflik antara masyarakat dengan pemerintah disebabkan oleh buruknya pelayanan yang diberikan, dan berakibat terjadinya konflik yang berujung pada tindakan anarkis di masyarakat, hal ini disebabkan oleh pelayanan yang tidak santun, tidak beretika, Sumber Daya Manusia yang rendah, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya kepedulian terhadap masyarakat miskin. Sikap anarkis masyarakat adalah sebuah bentuk ungkapan dari hati masyarakat, betapa mereka tidak ingin sistem pelayanan yang seperti itu, Untuk memperbaiki sistem pelayan yang ada saat ini , pemerintah harus bekerja keras untuk  memberikan pelayanan yang baik, santun, bertanggung jawab, bersosialisasi dengan masyarakat, dan berkomunikasi dengan baik juga hal yang sangat penting dalam sebuah sistem pelayanan, karena tugas pemerintah adalah melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, pemerintah harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat, dengan melakukan hal tersebut masyarakat akan merasa terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan dan pemerintah juga akan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.

            Pentingnya human relation dalam pelayanan publik adalah untuk menciptakan hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat, pemerintah harus bisa meningkatkan mutu, dan menjalankan fungsi pelayanan publik dengan sebaik-baiknya, pelayanan publik yang berkualitas adalah salah satu sarana untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Segala konflik yang trjadi akan bisa teratasi jika hubungan human dan publik relation masing-masing individu dapat dikuasai dengan baik, sehinnga terwujudnya tujuan dan kesejahteraan bersama.

Rabu, 18 Juni 2014

TUGAS ETIKA DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN

Pada hakikatnya setiap pribadi manusia adalah pemimpin yang mempunyai tujuan untuk dicapai. Setidaknya setiap pribadi adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Jika ia telah mampu untuk memimpin dirinya sendiri maka barulah ia akan mampu utnuk memimpin orang lain serta membimbing mereka mencapai tujuan.
Makna dari konsep di atas adalah bahwa kita perlu mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional, agar semua potensi yang ada dapat berfungsi secara optimal.
gaya kepemimpinan transformational yang dimiliki seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan transformasional seorang pimpinan
juga mampu membangun perubahan dalam tubuh organisasi sesuai
dengan nilai-nilai yang ditetapkan dengan memberdayakan seluruh komunitas  melalui komunikasi yang terarah, agar para pengikut dapat bekerja
lebih energik dan terfokus, sehingga pengajaran dan pembelajaran menjadi
bersifat transformatif bagi setiap orang, kepemimpinan transformasional menggiring yang kita pimpin ke arah tumbuhnya sensitifitas pembinaan dan pengembangan organisasi.
pengembangan visi secara bersama.
Seorang pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas, dan gambaran holistik tentang bagaimana organisasi di masa depan ketika semua tujuan dan sasaran telah tercapai
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi dalam
proses perubahan, mendorong bawahan membentuk kelompok sosial dan membangun tradisi
saling mendukung selama proses perubahan dan membuka peluang feedback positif bagi semua pihak yang terlibat dalam perubahan. Pengembangan hubungan interpersonal, merefleksikan keberhasilan pemimpin dalam menciptakan hubungan dan mempertahankan
pengikut-pengikut yang bermotivasi dan kompeten
FAKTOR–FAKTOR  YANG MENGHAMBAT
Ø  Kurangnya kepercayaan
Ø  Kurangnya komunikasi di dalam organisasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG
Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin, dan keyakinan bahwa kita bisa dan mampu untuk memimpin organisasi atau masyarakat, dan membawanya ke arah yang lebih baik.
CARA MEMECAHKAN MASALAHNYA
Belajar menjadi seorang pemimpin yang mempunyai etika, etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, karena memiliki etika dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan orang yang dipimpinnya dapat menjalin keharmonisan, pemimpin harus menerima pemercayaan dalam penanggungjawaban kepemimpinan dan bertekad kuat mengamalkan tanggung jawab dalam mengelola sikap serta perilaku berkualitas, itulah yang harus dilakukan seorang pemimpin untuk mendapatkan kepercayaan penuh didalam sebuah organisasi.


Rabu, 07 Mei 2014

Visi
Menjadi pemimpin yang kompeten yang bisa mensejahterakan masyarakat.

Misi
·         Menciptakan lapangan pekerjaan
·         Meningkatkan produktifitas ekonomi
·         Meningkatkan tarap pendidikan

Strategi
Belajar untuk menjadi seorang pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi, bijaksana, jujur, bertanggung jawab dan mampu mengembankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Penghambat
·         kurang percaya diri

pendukung
·         kemauan untuk menjadi agen of change  

Bagaimana mengantisipasi faktor pendukung agar tidak menimbulkan arogansi
Dengan cara menjadi agen of change yang mampu melihat situasi, kondisi dimana dan bagaimana mengambil keputusan dengan tepat.

Bagaimana mengorganisir faktor penghambat agar tidak menimbulkan sikap
apatis.
Dengan cara belajar melatih diri dari segi kemampuan, pengetahuan, sikap dan sifat agar
rasa percaya diri bisa tumbuh, dan siap menjadi agen of change.

Konflik akan terjadi pada orang yang melakukan perubahan, bagaimana caranya
agar potensi konflik dapat menjadi daya dorong suksesnya visi.
Konflik biasanya menghambat seseorang untuk melakukan sebuah perubahan, oleh sebab itu kita harus bisa menyimpulkan dari segi positif atas konflik tersebut, apa saja yang menghambat diri kita untuk mencapai kesuksesan, kita bisa belajar untuk memperbaiki setiap segi negatif yang terdapat pada diri kita, dengan belajar dari pengalaman, belajar mengendalikan diri, dan bijaksana dalam pengambilan keputusan. Sehingga yang semula konflik merupakan hambatan bisa menjadi dorongan untuk kita mensukseskan visi yang telah kita cita-citakan.



Rabu, 23 April 2014

tugas etika dan filsafat kepemimpinan

1. Sebagai  pemimpin dengan kompetensi kepemimpinan dengan nilai lebih pada etika dan filsafat kepemimpinan yang didasari pada sifat-sifat pemimpin adalah bagaimana seorang pemimpin harus bisa menerapkan sifat-sifat seorang pemimpin yang bertaqwa, sehat, cakap, jujur, tegas, setia, cerdik, berani, berilmu, efisien, disiplin dan manusiawi. Seorang pemimpin berkewajiban untuk mengambil keputusan dalam situasi apapun, untuk  mengarahkan tindakan dan untuk memberi motivasi kepada bawahannya. Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin dalam pelaksanaan kegiatan adalah hal yang sangat berat, karena sering menyangkut kepentingan banyak orang. Maka pemimpin harus memilih di antara alternatif yang ada dan kemungkinan implikasi atau akibat suatu pengamibilan keputusan akan lebih mudah dijalani bila terjalin hubungan yang baik antara seorang pemimpin dan bawahannya ataupun organisasi yang dipimpinnya, agar tidak ada konflik yang terjadi antara bawahan dengan pemimpin dalam organisasi tersebut. Untuk mendapatkan kematangan kompetensi, seorang pemimpin mampu menegakkan etika di dalam dirinya, memikul amanah, setia kepada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab serta menolak godaan dan peluang untuk menyimpang.
            Selain itu pemimpin juga harus mempunyai persepsi intropektif atau menilai dirinya sendiri sehingga dia bisa mengetahui kekuatan, kelemahan dan tujuan yang baik baginya. Dan bila seorang pemimpin sudah menguasai dan menerapkan etika dan filsafat serta sifat-sifat seorang pemimpin yang di harapkan, maka pemimpin tersebut siap melayani masyarakatnya atau organisai yang di pimpinnya dengan sistem kepemimpinan yang baik, efektif dan efisien.

2.         sikap dan perilaku yang saya lakukan dalam komitmen kepemimpinan dengan nilai etika dan filsafat dalam kehidupan saya sehari-hari adalah sebagai mahasiswa kita harus bisa mengatur dan mengelola setiap aktivitas yang akan kita lakukan. Tugas dan tanggung jawabnya adalah belajar, menerima dan memahami setiap mata kuliah yang di sampaikan oleh dosen. Untuk itu kita sebagai mahasiswa, kepemimpinan situasional sangat di perlukan dalam mengelola dan mengatur aktivitas yang kita lakukan di lingkungan kampus, kita sebagai mahasiswa cenderung menerima gaya kepemimpinan yang otoriter dan demokratis tetapi, dilingkungan tempat tinggal kita sudah menggunakan gaya kepemimpinan yang liberal.


3.         Usulan saya sebagai mahasiswa, pada tingkat kematangan seorang pemimpin dalam sikap, perilaku dan pengambilan keputusan adalah dengan cara terus belajar dan menerapkan sikap seorang pemimpin yang baik pada diri kita. Dan sebagai mahasiswa calon pemimpin, kita harus bisa bersifat efisien, displin, berani, pintar dan harus bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain, belajar mandiri serta mengerjakan tugas yang di berikan dosen,sehingga kita bisa mencapai tujuan yang kita inginkan.

Kamis, 16 Januari 2014

Matakuliah : Administrasi Kantor Oleh PLAUDIA YENI


UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


Ujian Akhir Semester Ganjil 2013-2014
Matakuliah        : Administrasi Kantor.                                                   
Sks                   : 3
Tanggal             : -                                                                              
Dosen               : Sugeng Rusmiwari

NAMA             : PLAUDIA YENI
NIM                             : 2013210085
PRODI              : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS       : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

TUGAS ADMINISTRASI PERKANTORAN


Pada dasarnya saudara dipersiapkan menjadi “leader” dengan kompetensi “leadership” bersamaan dengan kompetensi lainnya, dengan harapan mampu mengambil Keputusan yang efisien dan efektif serta bijaksana,  sehingga tepat pada saatnya dapat menjalankan fungsi Pelayanan Publik dengan prima hasilnya "good organization - governance  ", apakah saudara nanti berkarier pada dunia politik atau yang lain, dengan tidak membedakan Gender, HAM dan Pembangunan, sehingga anda diharapkan sebagai “egent of change and development” dapat memenuhi harapan kita semua.


Tugas / Pertanyaan:


1.        Berikan analisis kritis atas konsep tersebut di atas !

2.        Bagaimana mempersiapkan dan melaksanakannya dengan efisien atas konsep tersebut di atas?



Pada dasar nya bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang berkemampuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain supaya mau bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim, untuk mencapai atau melakukan suatu tujuan tertentu.
Seorang pemimpin berfungsi untuk mengontrol dan memastikan seluruh tugas dan kewajiban yang dilaksanakan didalam suatu organisasi, seorang pemimpin harus bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain.
Analisis dari konsep di atas adalah, bahwa dimana seorang pemimpin harus mampu melayani pubik dengan sebaik-baiknya, dan mampu mengambil keputusan yang tepat, serta mampu membangun.
Siapa pun bisa menjadi seorang pemimpin, tidak memandang dia pria atau wanita, wanita juga mempunyai hak untuk menjadi seorang pemimpin.  
Dengan cara mempersiapkan diri, terus belajar dan berusaha untuk memiliki sifat dan kriteria seorang pemimpin, yang mampu menjalankan tugas dengan baik, bijaksana, serta mampu mengambil keputusan yang tepat, dan berkeinginan untuk menerima tanggung jawab.
Apabila seorang pemimpin menerima kewajiban untuk mencapai suatu tujuan, berarti dia bersedia untuk bertanggung jawab kepada pimpinanya atas apa yang dilakukan bawahannya.
Pemimpin harus mempunyai sifat perceptive, untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan, tegas dalam mengambil keputusan,mampu mengontrol, berwawasan tinggi, berwibawa, berpengalaman, kemampuan untuk bersifat objektif, untuk melihat suatu peristiwa, kemampuan untuk menentukan prioritas mana yang penting dan mana yang tidak, dan kemampuan untuk berkomunikasi, untuk memberikan dan menerima informasi.


kesimpulan
            Untuk menjadi pemimpin yang efisien, efektif dan bijaksana, butuh kemampuan yang ekstra, terus belajar, dan melatih diri, bagaimana supaya kita mampu memenuhi sikap dan kriteria seorang pemimpin yang baik.
Pemimpin itu harus bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain.
Memiliki fungsi membangun, mampu mengontrol, siap bertanggung jawab, tegas dalam mengambil keputusan, mempunyai sifat perceptive, kemampuan bersifat objektif, bijaksana, berwibawa, mempunyai wawasan yang tinggi, berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
Siapa pun bisa menjadi seorang pemimpin, tanpa memandang pria atau wanita, karena setiap orang punya hak untuk menjadi seorang pemimpin, selama dia mampu dan sanggup menjalankan tugas dan kewajiban untuk melayani publik dengan sebaik-baiknya.